Sebagai salah satu bagian yang tidak terlepaskan dari sejarah panjang  kota Jakarta Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama  Museum Fatahillah memiliki peran yang penting sebagai saksi bisu  perkembangan kota ini.
Terletak di ujung jalan yang sibuk atau tepatnya di Jl. Taman  Fatahillah No.2 – Jakarta,  gedung ini merupakan sebuah gedung tua  peninggalan kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1620-1707 atas  perintah Gubernur Jendral J.P Coen semasa VOC berkuasa dengan  luas  bangunan 13 ribu meter persegi.
100 1059Awalnya gedung ini difungsikan sebagai kantor Balai Kota,  sebelum akhirnya berubah menjadi Museum Sejarah Jakarta tanggal 30 Maret  1974.
Bangunan berbentuk persegi panjang ini cukup unik karena selain  dilengkapi dengan fasilitas taman, halaman belakang gedung ini juga  dibangun beberapa ruang penjara bawah tanah yang hingga saat ini masih  terawat. Konon dilokasi inilah Pangeran Diponegoro pernah menjalani masa  hukumannya.
Koleksi Museum Fatahillah 5
Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,- ( dewasa ) kita akan  dibawa dalam suasana Jakarta Tempoe Doloe dengan pintu-pintu dan jendela  berbadan lebar.
Menurut petugas piket, arsitektur gedung ini sebagian besar masih  merupakan arsitektur asli yang dilengkapi dengan beberapa perangkat  interior masa VOC Bagian dalam gedung Museum Jakarta dibagi dalam  beberapa ruang pamer seperti seperti Ruang Prasejarah Jakarta ( berisi  koleksi artefak seperti beliung dan kapak batu yang banyak ditemukan  sepanjang sisi Sungai Ciliwung ), Ruang Tarumanegara & Ruang  Jayakarta ( berisi arca-arca kuno dan beberapa prasasti mengenai Sunda  Kelapa dan puji-pujian terhadap raja Purnawarman ) , Ruang Fatahillah,  Ruang Sultan Agung, dan yang terakhir adalah Ruang MH Thamrin.
Koleksi Museum Fatahillah 2
Koleksi Museum Fatahillah 3
Koleksi Museum Fatahillah
Perangkat interior Museum Fatahillah
Selain memiliki koleksi barang-barang antik, Museum Jakarta juga  menyimpan beberapa kisah tragis seperti pernah digunakan sebagai tempat  hukum gantung bagi ribuan etnis Tionghoa yang terlibat dalam  pemberontakan melawan kekuasaan kolonial tahun 1740 dihalaman depannya (  sekarang Taman Fatahillah )
Sebagai salah satu andalan tujuan wisata ” Kota Tua ” Pemkot DKI  Jakarta gedung tua ini sangat menarik untuk dikunjungi. Lokasinya pun  mudah dijangkau karena terletak tepat ditengah kawasan kota tua Jakarta.  Dekat dengan stasiun kereta Kota maupun halte busway ( Blok M-Kota ).
Jika anda berkunjung dihari Minggu atau libur lainnya, akan banyak  ditemukan kumpulan fotographer yang sibuk sekedar hunting maupun membuat  foto-foto untuk keperluan lainnya seperti Pre weeding.
Inilah yang bisa dijadikan nilai lebih dari lokasi kota tua dan  Museum Fatahillah selain dari sisi sejarah. Dimanapun anda berada  arsitektur serta bentuk gedung-gedung tua dilokasi ini sangat cocok  dijadikan sebagai obyek penambah koleksi foto anda.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya
 (Akhmad Zainollah)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar