Golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer,  ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga  warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak  emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak  kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis  tersedu-sedu.
Golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang  sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai  pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka  dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah  pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun  orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan,  lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia  pikirkan secara mendalam sekali.
Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka  tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton  dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan  sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang  koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh  agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah  itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya  rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya  berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat,  cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak  mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat  pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan  semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia  lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah  menyerah, tak mudah pula mengalah.
Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena  itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka.  Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau  pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul  pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya  nggak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin.  Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat  menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau  disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau  anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu  orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang  berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja  sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat  keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi  kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, andaharus rajin  memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar